Sabtu, 17 November 2012

Kode Warna HTML 2012 Lengkap

Kode Warna HTML 2012 Lengkap - kode warna HTML edisi 2012 ini merupakan kode warna agar memberi kemudahan bagi teman-teman blogger dalam otak-atik warna HTML tanpa harus buka Photoshop, lebih lengkapnya emank di Photoshop, kode warna in hanya sebagian yang anggap banyak digunakan di blog baik di template, border, tulisan, dan lain-lain yang masih saudaraan sama blog.

Begitulah asyiknya ngeblog, ibarat sebuah buku yang bisa di bikin sesuka kita, coret sana coret sini, begitu juga dengan halaman blog kita bisa pasang ini pasang itu, copot in copot itu, atau rubah ini rubah itu, termasuk memasukkan kode warna HTML di blog, tapi hati2 otak-atik bole jangan sampe apa yang di kerjain malah merusak,

oky deh tanpa banyak basa-basi berikut kode warna html 2012 lengkap :


#FFFFFF
#FFFFCC
#FFFF99
#FFFF66
#FFFF33
#FFFF00
#FFCCFF
#FFCCCC
#FFCC99
#FFCC66
#FFCC33
#FFCC00
#FF99FF
#FF99CC
#FF9999
#FF9966
#FF9933
#FF9900
#FF66FF
#FF66CC
#FF6699
#FF6666
#FF6633
#FF6600
#FF33FF
#FF33CC
#FF3399
#FF3366
#FF3333
#FF3300
#FF00FF
#FF00CC
#FF0099
#FF0066
#FF0033
#FF0000

#CCFFFF
#CCFFCC
#CCFF99
#CCFF66
#CCFF33
#CCFF00
#CCCCFF
#CCCCCC
#CCCC99
#CCCC66
#CCCC33
#CCCC00
#CC99FF
#CC99CC
#CC9999
#CC9966
#CC9933
#CC9900
#CC66FF
#CC66CC
#CC6699
#CC6666
#CC6633
#CC6600
#CC33FF
#CC33CC
#CC3399
#CC3366
#CC3333
#CC3300
#CC00FF
#CC00CC
#CC0099
#CC0066
#CC0033
#CC0000

#99FFFF
#99FFCC
#99FF99
#99FF66
#99FF33
#99FF00
#99CCFF
#99CCCC
#99CC99
#99CC66
#99CC33
#99CC00
#9999FF
#9999CC
#999999
#999966
#999933
#999900
#9966FF
#9966CC
#996699
#996666
#996633
#996600
#9933FF
#9933CC
#993399
#993366
#993333
#993300
#9900FF
#9900CC
#990099
#990066
#990033
#990000

#66FFFF
#66FFCC
#66FF99
#66FF66
#66FF33
#66FF00
#66CCFF
#66CCCC
#66CC99
#66CC66
#66CC33
#66CC00
#6699FF
#6699CC
#669999
#669966
#669933
#669900
#6666FF
#6666CC
#666699
#666666
#666633
#666600
#6633FF
#6633CC
#663399
#663366
#663333
#663300
#6600FF
#6600CC
#660099
#660066
#660033
#660000

#33FFFF
#33FFCC
#33FF99
#33FF66
#33FF33
#33FF00
#33CCFF
#33CCCC
#33CC99
#33CC66
#33CC33
#33CC00
#3399FF
#3399CC
#339999
#339966
#339933
#339900
#3366FF
#3366CC
#336699
#336666
#336633
#336600
#3333FF
#3333CC
#333399
#333366
#333333
#333300
#3300FF
#3300CC
#330099
#330066
#330033
#330000

#00FFFF
#00FFCC
#00FF99
#00FF66
#00FF33
#00FF00
#00CCFF
#00CCCC
#00CC99
#00CC66
#00CC33
#00CC00
#0099FF
#0099CC
#009999
#009966
#009933
#009900
#0066FF
#0066CC
#006699
#006666
#006633
#006600
#0033FF
#0033CC
#003399
#003366
#003333
#003300
#0000FF
#0000CC
#000099
#000066
#000033
#000000

selamat berotak-atik dengan kode warna HTML 2012 di atas, semoga membantu dan bermanfaaat tentunya,,

Membuat Efek Zoom Sederhana Pada Gambar

Bagaimana cara membuat suatu effect pada gambar atau image yang kita pasang, yaitu effect yang membuat besar image atau gambar ketika mouse diletakkan tepat di atasnya atau di sorot. Banyak sekali web yang telah menjelaskan cara menggunakan aplikasi effect seperti ini, biasanya web yang menampilkan galeri gambar. disini saya akan mencoba berbagi membuat efek zoom yang sangat sederhana mungkin tidak sebagus bila menggunakan script-script JQuery. Sebelum mencobanya saya sarankan untuk melihat demonya dulu.


Langsung aja ya...!!!
  • Cari script ]]></b:skin> kemudian letakkan script di bawah ini tepat di atasnya.
  • Kemudian Simpan...!!!
  • Setelah itu copy-paste script brikut, letakkan di mana saja sesuai keinginan anda.

Semoga Bermanfaat...!!!

Menonaktifkan Klik Kanan Pada Blog

Klik kanan pada mouse pada browser merupakan cara terbaik yang dilakukan untuk melihat, mencopy, menyimpan file teks, image/gambar dan kode-kode tertentu pada suatu halaman website . Terlebih untuk webmaster yang senang mencari-cari bahan untuk membuat websitenya. copy paste, image dan teks lebih mudah dilakukan dengan klik kanan mouse pada halaman browser, dan simpan atau lihat. Tetapi beberapa orang mungkin menggunakannya dalam cara yang buruk atau tindakan ilegal bahkan tanpa ijin mempublikasikan ulang tanpa meninggalkan info sumber data.

Sebagai pemilik website/blog Anda mungkin tidak ingin ada beberapa konten web atau blog anda di copy tanpa ijin, karena itu anda bisa menggunakan opsi disable klik kanan atau menonaktifkan klik kanan pada blog anda untuk melindungi postingan Anda.

Untuk demonya silahkan dilihat pada link berikut :


Ikuti langkah-langkah dibawah, cara pembuatannya :
  • Seperti biasa masuk dulu ke akun blogger
  • Pilih Tata Letak
  • Kemudian Elemen Laman
  • Klik Tambah Gadget
  • Pilih HTML/Javascript
  • Copy kode dibawah ini lalu Paste di dalamnya HTML/Javascript.
  • Simpan
  • Gampangkan...!!! hehee...
Semoga Bermanfaat...!!!

Mengubah Warna Font pada Blog

Bagi teman-teman yang tidak puas dengan pengaturan default, Sebenarnya blogger juga menyediakan beberapa fasilitas ini. Salah satunya, agar tampilan tulisan pada posting terlihat lebih menarik, kita bisa merubah warnanya sesuka kita. Untuk kali ini teman-teman bisa mengubah warna font pada postingan dengan cara memasang widget tambahan. Dengan widget ini yang dapat mengubah warna font bukan hanya admin pengunjung pun bisa merubah warna sesuka mereka, demi kenyamanan dalam membaca artikel.

Seperti biasa sebelum teman-teman mencoba mending lihat dulu demonya dari pada menyesal kemudian,hehee
Gimana apa kah teman-teman tertarik ingin mencobanya, bila tertarik langsung di coba aja berikut langkah-langkah membuatnya :
  • Masuk ke Edit HTML kemudian copas script di bawah ini di atas </head>
  • Setelah itu simpan template lanjutakan ke Elemen Laman.
  • Tambahkan gadget HTML/JavaScript, copas script dibawah ini kedalamnya.
  • Selesai deh, tinggal di lihat hasilnya.
Semoga Bermanfaat..!!! selamat berkreasi.. :)

Minggu, 26 Agustus 2012

Pengertian Efektivitas Kerja


Dalam postingan ini saya akan coba tulis artikel pengertian efektivitas kerja menurut beberapa ahli ekonomi yaitu :

Dalam kamus Inggris-Indonesia karangan Echols dan Shadily (1977 : 207), Efektivitas berasal dari kata “Effective”, yang artinya “Berhasil” atau “Ditaati”. Sedangkan menurut Emerson (dalam Handayaningrat, 1996 : 16), berpendapat bahwa efektivitas (effectiveness) adalah : “is masuring in term of attaining prescibed goals or objectives”. Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Selanjutnya Dunn, terjemahan Tim Universitas Gajah Mada, dalam konteks evaluasi analisis kebijakan (2000:640), memberikan kriteria tentang hasil-hasil pelaksanaan kebijakan, yaitu :
  • Efektivitas, sejauh mana hasil yang diinginkan dapat dicapai
  • Efisiensi, seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan memecahkan masalah
  • Kecukupan, seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan memecahkan masalah
  • Perataan, apakah biaya dan manfaat didistribusikan dengan merata kepada kelompok-kelompok yang berbeda.
  • Responsivitas, apakah hasil kebijakan memuasakan kebutuhan preferensi atau nilai kelompok tertentu
  • Ketepatan, apakah hasil (Tujuan) yang diinginkan, benar-benar berguna atau bernilai.

Dalam organisasi modern di mana berbagai pekerjaan kompleks dan beragam, kriteria penilaian efektivitas cukup beragam pula. Steers (1985 : 44-48) mengetengahkan model-model efektivitas organisasi, yang olehnya diistilahkan dengan : kriteria berdimensi satu, yang meliputi ukuran : prestasi, produktivitas, laba, dan seterusnya. Yang dimaksud oleh Steers di sini adalah kriteria penilaian efektivitas organisasi yang muncul dari gejala-gejala dalam lingkup organisasi

Kemudian efektivitas organisasi yang bervariasi ganda, dalam kriteria yang berbeda serempak, yang meliputi 19 (sembilan belas) kriteria yaitu : Efektivitas keseluruhan, kualitas, produktivitas, ke siagaan, efisien, laba atau penghasilan, pertumbuhan, pemanfaatan lingkungan, stabilitas, perputaran atau keluar masuknya pekerja, ke mangkiran, kecelakaan, semangat kerja, motivasi, kepuasan, penerimaan tujuan organisasi, kepaduan konflik-konflik kompak, keluwesan adaptasi, dan penilaian oleh pihak luar.
Dari kesembilan belas kriteria tersebut, ada beberapa hal yang perlu mendapat penjelasan : 1). Efektivitas keseluruhan, adalah sejauh mana organisasi melaksanakan seluruh tugas pokoknya atau mencapai semua sasarannya. Dalam konteks ini organisasi di nilai secara umum; 2) produktivitas, kuantitas, atau volume dari produk atau jasa pokok yang dihasilkan organisasi. Dapat di ukur melalui tiga tingkatan : tingkat individual, kelompok dan keseluruhan organisasi. Ini bukan ukuran dari efisiensi, tidak ada perhitungan nisbah biaya dan keluaran. 3) Efisiensi, nisbah yang mencerminkan perbandingan beberapa aspek prestasi unit terhadap biaya untuk menghasilkan prestasi. Contoh, berapa rupiah dikeluarkan untuk tiap unit produksi, jumlah waktu turun mesin, tingkat penyelesaian rencana, standar karya atau lain-lain patokan dipenuhi. Kadang-kadang hanya menggunakan total jumlah biaya (uang, bahan-bahan dan sebaginya) yang telah dikeluarkan oleh satu unit selama periode tertentu.

Dari gambaran tersebut di atas, dapat disimpulkan tentang pengertian efektivitas organisasi ataupun efektivitas kerja, yaitu : pertama, hasil-hasil yang dicapai oleh suatu organisasi secara keseluruhan dalam periode tertentu. Sebagai perbandingan hasil ini, dapat berupa rencana, kebijaksanaan dan sarana-sarana yang telah ditetapkan sebelumnya. Kedua, kriteria penilaian efektivitas kerja atau efektivitas organisasi, tidak saja menyangkut gejala-gejala dalam lingkup organisasi itu sendiri (hasil dalam lingkup internal organisasi) atau hasil-hasil yang materil tapi berlaku untuk semua sasaran baik itu di luar organisasi atau yang non-materiil.

Artikel Pengertian Contextual Teaching and Learning / CTL


Lama blog ini tidak saya isi dengan konten baru (update) untuk kali ini saya sempatkan untuk posting artikel tentang pengertian kontekstual (Contextual Teaching and Learning / CTL), karena mungkin banyak sekali dari para pengguna informasi internet sangat membutuhkan baik untuk tugas kuliah atau pembuatan makalah atau juga untuk skripsi, nah langsung saja ke pokok Pengertian atau arti dari Contextual Teaching and Learning / CTL. 

Menurut beberapa ahli
Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia tidak pernah berhenti. Berbagai terobosan baru terus dilakukan oleh pemerintah melalui Depdiknas. Upaya itu antara lain dalam pengelolaan sekolah, peningkatan sumber daya tenaga pendidikan, pengembangan/penulisan materi ajar, serta pengembangan paradigma baru dengan metodologi pengajaran.

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Imam Mujahid, 2005:3).

Dengan konsep itu, hasil pembelajaran dihadapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.

Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru (baca: pengetahuan dan keterampilan) datang dari 'menemukan sendiri', bukan dari 'apa kata guru'. Begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual. Kontekstual hanya sebuah strategi pembelajaran. Seperti halnya strategi pembelajaran yang lain, kontekstual dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran berjalan lebih produktif dan bermakna. Pendekatan kontekstual dapat dijalankan tanpa harus mengubah kurikulum dan tatanan yang ada.

Namun demikian, dalam penerapannya pendekatan kontekstual bukan merupakan pekerjaan yang mudah , karena guru harus betul-betul memiliki kompetensi yang mumpuni dalam materi yang diajarkan. Disamping itu, pendekatn ini akan mengalami kesulitan apabila keadaan siswa kurang redines dalam materi pembelajaran yang akan disampaikan.

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran dihadapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses penilaian berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa, bekerja dan mengalami, bukan hanya transfer pengetahuan dari guru ke siswa. (Imam Mujahid, 2005:1)

Dikatakan oleh Sri Whardani (2004:5) bahwa pendekatan CTL memiliki tujuh komponen utama, yaitu konstruktivisme (Constructivism), menemukan (Inquiry), bertanya (Questioning) masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), refleksi (Reflection) dan penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment). Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan CTL jika menerapkan ketujuh komponen tersebut dalam pembelajarannya. Dan, untuk melaksanakan hal itu tidak sulit. CTL dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya.

Lebih jauh Sri Whardani (2004:8) mengatakan bahwa penerapan CTL dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar, langkahnya adalah sebagai berikut :
  1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkostruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
  2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
  3. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
  4. Ciptakan 'masyarakat belajar' (belajar dalam kelompok-kelompok).
  5. Hadirkan 'model' sebagai contoh pembelajaran.
  6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan.
  7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
Nah mungkin itu yang bisa saya bagi dengan teman-temen untuk lengkapnya silahkan googling atau cari di blog yang lain. Untuk download filenya silahkan klik di sini... 

Pengertian Hasil Belajar


Pengertian Hasil belajar. dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. Seorang guru akan kecewa bila hasil belajar yang dicapai oleh peserta didiknya tidak sesuai dengan target kurikulum. Dalam kaitannya dengan belajar, hasil berarti penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh guru melalui mata pelajaran, yang lazimnya ditunjukan dengan nilai test atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Jadi hasil bermakna pada keberhasilan seseorang dalam belajar atau dalam bekerja atau aktivitas lainnya. Munandar mengatakan bahwa, ”hasil itu merupakan perwujudan dari bakat dan Profesionalisme. Hasil yang menonjol pada salah satu bidang mencerminkan bakat yang unggul dalam bidang tersebut .

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil sebagai bentuk gambaran keberhasilan individu setelah meyalurkan bakat, minat dan motivasinya dalam kegiatan belajar, jadi pretasi belajar tidak terlepas dari faktor internal maupun eksternal. Secara spesifik faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah sebagai berikut :

a. Faktor Psikologis

Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku peserta didik, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Di antara faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa adalah faktor-faktor psikologis. Menurut Sardiman (1990: 30) bahwa, “Faktor-faktor psikologis yang dikatakan memiliki peranan penting dalam aktivitas belajar, karena dipandang sebagai cara-cara berfungsinya pikiran siswa dalam hubungan dengan pemahaman bahan pelajaran, sehingga penguasaan terhadap bahan pelajaran yang disajikan lebih mudah efektif” .

Dengan demikian suatu aktivitas belajar akan berjalan baik jika didukung oleh faktor-faktor psikologis anak didik (siswa). Secara spesifik faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar adalah sebagai berikut:

1) Motivasi
Seseorang itu akan berhasil dalam belajar atau melakukan aktivitas belajar dengan baik kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Menurut Sardiman bahwa motivasi yang berkaitan dengan aktivitas belajar yaitu: (1) mengetahui apa yang akan dipelajari, dan (2) memahami mengapa hal tersebut harus dipelajari”.
2) Konsentrasi
Konsentrasi dimaksudkan memutuskan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar. Unsur motivasi dalam hal ini sangat membantu tumbuhnya proses pemutusan perhatian. Di dalam konsentrasi ini keterlibatan mental secara detail sangat diperlukan.
Di dalam aktivitas belajar, jika dibarengi dengan konsentrasi maka aktivitas yang dilakukan akan memenuhi sasaran untuk mencapai tujuan belajar itu sendiri.
3) Reaksi
Di dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik maupun mental, sebagai wujud reaksi. Dengan adanya diri siswa, maka proses belajar mengajar akan menjadi hidup, karena siswa tidak hanya sebagai obyek tetapi subyek dalam belajar.
2. Faktor Eksternal
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, juga terdapat faktor eksternal yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa, yaitu:
a. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga yang kondusif terhadap aktiviatas belajar siswa, maka memungkinkan siswa untuk aktif belajar. Misalnya, orang tua mendisiplinkan diri pada setiap habis maghrib untuk membaca buku bersama nak-anak. Kebiasaan ini tentu saja akan berpengaruh terhadap pengalaman belajar anak selanjutnya, baik di sekolah maupun di perpustakaan.
b. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak usia sekolah, dalam lingkungan masyarakat yang disiplin dalam menjaga anak-anak untuk belajar secara intensif, maka akan berpengaruh pada aktivitas belajar siswa.
c. Lingkungan Sekolah
Kondisi sekolah yang mampu menumbuhkan persaingan positif bagi siswa akan dapat memberikan nilai yang memungkinkan siswa untuk belajar secara aktif, misalkan sekolah memberikan hadiah bagi yang aktif belajar di sekolah, dengan aktivitasnya itu mampu berhasil.

Untuk lebih lengkapnya silahkan download Filenya klik disini

Belajar Menurut Beberapa Ahli


Pengertian belajar menurut beberapa ahli. berikut ini saya posting tentang pengertian / arti belajar menurut beberapa ahli pendidikan. Secara psikologis belajar dapat diartikan sebagai suatu proses memperoleh perubahan tingkah laku untuk mendapatkan pola-pola respons yang baru yang diperlukan dalam interaksi dengan lingkungan yang efisien. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia belajar mempunyai arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Ahmadi mengemukakan bahwa "Belajar adalah proses perubahan dalam diri manusia". Perubahan yang dimaksud di sini adalah perubahan tingkah laku, perubahan pengetahuan dan ketrampilan seperti yang dikemukakan oleh William Burton bahwa "Belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat interaksi antara individu dengan individu serta individu dengan lingkungannya". Belajar adalah suatu proses usaha atau interaksi yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu yang baru dan perubahan keseluruhan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman itu sendiri. Witherington dalam Ngalim Purwanto mengemukakan: 

Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai poin baru dari pada reaksi yang berupa sikap, kebiasaan, serta kepandaian atau suatu pengertian.

Edward L. Walker menyatakan bahwa. "Belajar sebagai perubahan perbuatan sebagai akibat dari pengalaman". dari Rumusan H. Spears bahwa "Belajar itu mencakup berbagai macam perbuatan mulai dari mengamati, membaca, menurun, mencoba sampai mendengarkan untuk mencapai suatu tujuan". Slameto mengemukakan bahwa : (1) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu, (2) belajar adalah untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan, (3) belajar akan menghasilkan pengalaman pribadi setelah terjadi interaksi dengan lingkungannya. 

Perubahan yang dikehendaki oleh mereka yang sedang belajar mengarah pada tingkah laku yang baik meskipun secara umum manusia cenderung bertingkah laku buruk, namun tingkah laku yang buruk kurang tepat bila dikategorikan perubahan karena belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Purwanto bahwa "Belajar merupakan perubahan tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah pada tingkah laku yang lebih baik, tetapi kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk". "Belajar adalah suatu kegiatan dimana seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap dan ketrampilan". 

Dengan memperhatikan perumusan-perumusan belajar seperti disebutkan di atas, bahwa pada prinsipnya belajar itu adalah perubahan. Maka sebagai gambaran yang lebih jelas lagi, E. Usman Effendi dan sahaya. S. Praja mengemukakan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pengertian belajar, yaitu (1) belajar adalah memperoleh perubahan tingkah laku, dengan ciri-ciri perubahan yang disadari, perubahan itu bersifat kontinu dan fungsional, perubahan yang bersifat positif dan aktif, perubahan yang bukan bersifat momental dan bukan karena proses kematangan, pertumbuhan dan perkembangan, perubahan yang bukan karena pengaruh obat-obatan atau penyakit tertentu, (2) hasil belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek tingkah laku, (3) belajar adalah suatu proses, (4) proses belajar terjadi karena adanya dorongan dan tujuan yang dicapai, (5) belajar merupakan bentuk pengalaman. 

Djumhur dan Moh. Surya menyatakan bahwa dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang inti atau utama". Proses perbuatan belajar ini banyak sekali aspek-aspeknya, seperti mengenai latar belakang timbulnya belajar jenis dan bentuk-bentuk belajar faktor yang mempengaruhi perbuatan belajar yang efisien, transfer dalam belajar dan sebagainya. Perubahan belajar terarah pada pencapaian perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah digariskan. Berhasilnya suatu perbuatan belajar banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kematangan, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, metode belajar alas-alas teknik-teknik belajar materi yang dipelajari. Semua itu harus diperhitungkan dengan sebaik-baiknya untuk, tercapainya tujuan.

Definisi / Pengertian Pendidikan


Definisi / pengertian pendidikan menurut beberapa ahli. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 - 1959) menjelaskan tentang pengertian pendidikan  yaitu: “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, tentang Pengertian / definisi Pendidikan, yang berasal dari kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata "me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.

Pendidikan, menurut H. Horne, adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.

Sedangkan John Stuart Mill (filosof Inggris, 1806-1873 M) menjabarkan bahwa Pendidikan itu meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan.

Menurut John Dewey, mengemukakan bahwa pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan social. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup.

Hal senada juga dikemukakan oleh Edgar Dalle bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.

Thompson mengungkapkan bahwa Pendidikan adalah pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sifatnya.

Ditegaskan oleh M.J. Longeveled bahwa Pendidikan merupakan usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak agar tertuju kepada kedewasaannya, atau lebih tepatnya membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.

Prof. Richey dalam bukunya ‘Planning for teaching, an Introduction to Education’ menjelaskan Istilah ‘Pendidikan’ berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang baru (generasi baru) bagi penuaian kewajiban dan tanggung jawabnya di dalam masyarakat.

Ibnu Muqaffa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H- 143 H, pengarang Kitab Kalilah dan Daminah) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.”

Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) menjelaskan bahwa Pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesemurnaan.

Berdasarkan beberapa Pengertian  definisi Pendidikan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan merupakan Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain” (Langeveld).

Demikian artikel tentang definisi / pengertian pendidikan menurut beberapa ahli, yang saya ambil dari beberapa sumber buku pendidikan. Semoga bermanfaat!!!

Pengertian / Definisi Metode Pembelajaran


Definisi / pengertian metode pembelajaran menurut beberapa ahli. Pendidikan memegang peran penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkaualitas. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut bisa tercapai apabila siswa dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil belajar yang baik. Hasil belajar seseorang, ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar seseorang yaitu, kemampuan guru (profesionalisme guru) dalam mengelola pembelajaran dengan metode-metode yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran, sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih baik.

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.

Berdasarkan definisi / pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan. Benny A. Pribadi (2009: 11) menyatakan, “tujuan proses pembelajaran adalah agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses pembelajaran perlu dirancang secara sistematik dan sistemik”. Banyak metode yang digunakan seorang guru dalam pembelajaran passing bawah bolavoli, antara lain dengan menggunakan metode pembelajaran inovatif dan konvensional.
Demikian artikel tentang pengertian / definisi metode pembelajaran yang saya susun berdasarkan pendapat beberapa ahli pendidikan yang saya share mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Trims...

Strategi Pembelajaran Ekspositori




BlogHipniRohman - Strategi pembelajaran ekspositori. Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.

Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajran yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan. Dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan di dalam menggunakan strategi ini, yaitu:

1.    Keunggulan / kelebihan
  • Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
  • Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
  • Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
  • Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam strategi  pembelajaran ekspositori ini dilakukan melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Hal ini sangat penting untuk dipaham, karena tujuan yang spesifik memungkinkan untuk bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi pembelajaran.

2.    Kelemahan / kekurangan

Disamping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran ekspositori ini juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
  • Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
  • Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
  • Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
  • Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi) dan kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.  
  • Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi pembelajaran ekspositori lebih banyak terjadi satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru. sumber : aadesanjaya.blogspot.com
Demikian sedikit ulasan tentang strategi pembelajaran ekspositori serta kelebihan dan kekurangannya  yang dapat saya bagi dengan rekan-rekan, untuk lebih jelas dan apabila berkenan silahkan lihat artikel lain tentang definisi strategi belajar, mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat!!!
Salam,